Selasa, 28 Mei 2013

Kerajaan Srigala dan  nenek yang pikun

Ketika peperangan sering terjadi beberapa tahun yang lalu.  Ketika  banyak nyawa terbunuh.  Ketika semua rakyat dibuat menderita oleh penguasa yang kejam saat itu.  Ketika itu yang menjadi raja adalah seorang siluman srigala yang sangat jahat dan suka memakan anak perempuan yang cantik. Ketika itu juga tidak ada satupun yang berani melawan kesaktian siluman srigala jahat itu.   Dan ketika itupun ada seorang nenek yang baik bernama Nenek Pikun. Karena kepikunannya itu yang membuat rakyat terbebas dari pengaruh jahat srigala itu.
Diceritakan nenek yang baik hati tapi pikun itu hidup di sekitar lingkungan istana.  Dia menjadi pedagang daging sapi yang sangat terkenal di wilayah tersebut.  Setiap pagi ketika matahari mulai terbit, dia mulai berjualan di depan rumahnya.  Mayoritas masyarakat di wilayah tersebut yang laki-laki menjadikan daging adalah bahan makanan yang sangat pokok karena pimpinan kerajaan mereka adalah seekor srigala yang selalu menyuruh rakyatnya setiap hari membawakan daging sapi betina yang segar.  Dan apabila terdengar kabar kalau ada bayi anak perempuan yang lahir maka akan dimakan oleh srigala.
            Suatu hari, ketika nenek pikun itu sedang mencari kayu bakar di hutan yang terkenal angker, dia menemukan sebuah keranjang yang ditutup oleh kerudung berwarna merah di dekat kandang sapi miliknya.  Dia penasaran di dalam keranjang itu, lalu dia mulai membuka perlahan-lahan dan dia terkejut ternyata di dalam keranjang itu terlihat bayi perempuan yang cantik dan sangat sehat. 
“ wah ternyata ada bayi yang putih dan cantik, kasian sekali kamu.  Siapa orang yang tega membuangmu ke hutan yang sangat angker ini?  Pasti orang tuamu merasa ketakutan lalu membuangmu ke hutan ini. Baiklah cantik, aku akan merawat dan menjaga mu dari raja srigala yang jahat dan suka memakan bayi perempuan seperti mu, aku tidak akan rela kalau dia sampai memakanmu” kata nenek pikun
Dia merasa langsung sangat sayang dan kasihan melihat kondisi bayi itu, yang mungkin dibuang oleh orang tuanya karena mereka takut raja srigala itu mengetahui lalu memakannya.
Akhirnya, nenek pikun itu memutuskan untuk merawat bayi mungil yang cantik itu karena dia teringat oleh anaknya yang dulu terhanyut di sungai. Jadi dia merasa kesepian dan berniat menjadikan bayi cantik yang gemuk itu menjadi cucunya.  Untuk menemaninya disaat dia kesepian dan merawatnya ketika dia sakit katena dia hanya hidup sendiri tidak mempunyai sanak saudara.   Lalu dia membuat sebuah rumah untuk dia dan bayi tersebut di tengah hutan.  Rumah yang terbuat dari kayu di tengah hutan yang tidak aka nada orng yang mengetahui keberadaan rumah itu. Rakyat atau prajurit kerajaan srigala tidak ada yang berani memasuki wilayah hutan itu karena hutan itu terkenal angker dan tidak ada yang bisa keluar dari hutan itu dengan selamat kecuali nenek pikun tersebut.  Padahal setiap dia berangkat ke hutan untuk mencari kayu bakar pasti  dia tidak ingat jalan pulangnya tapi dia selalu bisa keluar dari hutan tersebut dengan selamat.  Memang banyak orang-orang yang terheran-heran melihat kepikunannya, tapi mereka memaklumi karena faktor usia juga yang mempengaruhi.
Beberapa tahun kemudian, bayi cantik itu tumbuh menjadi seorang anak yang sangat cantik dan mempunyai kepribadian yang sangat bagus.  Anak  kecil cantik itu bernama The Little Red Hood.  Neneknya sangat menyayanginya, dia selalu membawakan makanan kesukaan The little red hood yaitu roti isi selai kacang yang dia beli di kota. Dia tidak pernah berani membawa The Little Red Hood untuk keluar dari hutan dan mengajaknya ke kota,  karena jka ada prajurit istana yang mengetahui bahwa ada seorang anak perempuan yang sangat cantik, pasti raja srigala yang jahat itu akan mencari sampai dapat dan memakan The little red hood.  Dia tidak ingin kehilangan the little red hood yang sangat dia sayangi itu.
Suatu hari, ketika nenek sedang menyiram bunga mawar di depan rumah,the Little Red Hood menanyakan mengapa selama bertahun-tahun dia hanya di dalam hutan saja, dia merasa sangat bosan, dia ingin melihat dunia luar yang banyak hal-hal baru yang pasti sangat menyenangkan dan dia menanyakan keberadaan orang tuanya.
“nenek, bolehkah saya bertanya sesuatu yang ingin saya ketahui?” kata The Little Red Hood
“hal apa yang ingin kau ketahui cucu ku yang cantik?” kata nenek
“apakah di luar hutan ini ada suatu tempat yang menyenangkan nek? Mengapa saya tidak pernah diajak oleh nenek ke luar sana padahal setiap hari nenek pergi ke kota untuk berjualan daging?”
“ cucuku, di luar sana banyak orang jahat yang akan menyakitimu dan nenek juga tidak ingat jalan keluar dari hutan ini.  Jadi nenek tidak berani mengajak mu pergi ke luar sana nanti kamu bisa ikut tersesat dengan nenek” jawab nenek pikun dengan mudahnya.
Lalu the Little Red Hood menanyakan lagi “ mengapa orang di luar sana ingin menyakitiku nek?  Dan nenek pura-pura lupa jalan keluar dari hutan ini kan? Buktinya nenek selalu bisa keluar dari hutan ini, apakah nenek berbohong?”
“nenek tidak berbohong cucuku, percayalah dengan nenekmu yang sudah pikun ini.  Nenek tidak bisa menceritakan mengapa orang-orang di luar sana akan menyakitimu jika kamu pergi ke luar hutan ini.  Sekarang cepat siapkan daging-daging sapi segar yang tadi nenek potong.  Lalu tempatkan di dalam keranjang itu yah cucuku”.
Kemudian The Little Red Hood membantu neneknya unuk menyiapkan daging-daging yang siap untuk dijual di kota.  Di dalam fikiran The Little Red Hood, dia terfikirkan untuk mengikuti neneknya menuju kota karena dia begitu penasaran dengan keadaan di luar sana yang menurut neneknya bisa membahayakan jiwanya.
Setelah dia berpamitan untuk berjualan kepada The Little, lalu dia meninggalkan hutan tersebut.  Namun ditengah perjalanan, dia teringat akan dagingnya yang ketinggalan di rumah untungnya The Little Red Hood dengan tergesa-gesa mengantarkan daging yang di antarkannya.
“nenek, ini dagingnya, nenek lupa membawanya” kata The Little Red Hood  dengan nafas yang terengah-engah.
“terimakasih cucuku, kamu memang cucu yang sangat pengertian, kamutahu kalau nenek mu ini memanga pikun”. Kata nenek pikun dengan senyum yang lebar. 
Lalu nenek menyuruh The Little Red Hood kembali pulang ke rumah, namun dia bukannya pulang malah mengintai neneknya yang kembali melanjutkan perjalanan. Di baik pepohonan dia The Little memperhatikan neneknya keluar dari hutan. Dengan kerudung yang berwarna merah dan jubah hitam  yang menutupi seluruh tubuhnya bahkan sampai mukanya.  Hanya kedua bola matanya saja yang terlihat, dia mulai keluar dari hutan dan akhirnya dia bisa keluar dari hutan dan bisa melihat kota.
Nenek pikun itu tidak sadar bahwa cucunya telah mengikutinya dan ikut sampai ke kota.  Dia mulai membuka tokonya dan mengeluarkan daging sapi segar yang telah ia bawa dari rumahnya di hutan, orang-orang mulai berebutan untuk membeli daging segar itu bahkan sudah banyak yang mengantri sebelum dia datang.  Tak ketinggalan pula pegawai iastana yang juga ingin membeli daging sapi segar untuk raja srigala.
Di tempat lain, The Little Red Hood berkeliling kota sambil mencari tahu hal-hal yang sangat menarik dan belum pernah ia temui.  Tiba-tiba The Little Red Hood berpapasan dengan pegawai istana yang sebelumnya membeli daging di toko neneknya.  Kerudung yang dia pakai terbuka dan terlihat semua pesona wajah cantiknya yang membuat semua orang yang melihat wajahnya semuanya terpesona tanpa berkedip. Pesona bagaikan bidadari yang berasal dari khayangan.  Pegawai istana itupun sangat terkejut melihat kecantikan yang terpancarkan dari The Little Red Hood, dan dia langsung memberikan isyarat dengan meniup terompet dari keong yang dia selipkan di dalam sakunya.  Sebagai tanda bahwa dia menemukan seorang gadis kecil yang sangat cantik yang siap disajikan sebagai menu makanan untuk raja srigala.
Nenek pikun yang mendengar keributan yang terjadi tidak jauh dari tokonya segera menuju tempat keributan, dia sangat terkejut melihat The Little Red yang di tangkap oleh pegawai istana yang tadi membeli daging di tempatnya.  Dia langsung berlari menghampiri cucunya itu. The Little Red Hood terus meronta meminta tolong kepada orang-orang yang berada di situ untuk membantunya dari tangan pegawai istana itu, namun tidak ada satupun yang membantu gadis kecil itu, semua orang hanya bisa melihat dia dengan wajah kekhawatiran.
Nenek pikun langsung meminta kepada pegawai istana untuk melepaskan The Little Red Hood yang dia sangat sayangi itu. Dia juga merasa heran, mengapa cucunya itu bisa keluar dari hutan?  Dan mengapa bisa bertemu dengan pegawai istana?  Nenek pikun terus memohon kepada pegawai istana agar melepaskan cucunya namun pegawai istana menyuruh mereka berdua pergi ke istana untuk bertemu dengan raja serigala.  Muncul rasa khawatir yang luar biasa di dalam hati nenek pikun.  Apa yang terjadi selanjutnya?
Sampai di istana raja serigala terlihat sangat senang sekali karena dia sebelumnya sudah mendengar kabar dari teropet keong milik pegawainya bahwa ada gadis kecil yang sangat cantik yang bisa dia makan untuk menambah kekuatannya yang semakin berkurang karena serigala itu sudah lama tidak menyantap daging manusia.  Lalu The Little Red Hood dan nenek pikun dibawa oleh pegawai istana menuju singgasana raja, disana raja serigala yang sudah sangat lapar tersebut menunggu gadis kecil yang akan menjadi makan siangnya nanti.
Dengan muka yang tertutupi kerudung merah, The Little Red Hood dan nenek pikun yang sangat ketakutan itu akhirnya bertemu dengan raja serigala.  Di dalam ruang itu hanya ada pegawai istana yang menemukan The Little Red Hood, The Little Red Hood, nenek pikun dan raja srigala.  Pegawai istana menjelaskan awal dia menemukan The Little Red Hood yang dia temukan ketika dia pulang  dari membeli daging segar di nenek pikun.  Lalu raja serigala menyuruh pegawai istana itu keluar dari ruangan.  Si nenek pikun meminta agar cucunya bisa dilepaskan dan dia juga menawarkan daging sapi segar sebanyak apapun untuk raja serigala asalkan cucunya itu bisa dilepaskan.
Namun raja serigala tetap tidak mau The Little Red Hood bisa dilepaskan karena dia sudah merindukan daging manusia sejak lama, The Little Red Hood yang awalnya belum tahu mengapa waktu itu neneknya melarangnya untuk tidak keluar dari hutan , akhirnya menemukan jawabannya bahwa dia akan menjadi santapan makan siang raja serigala yang menyeramkan itu.  Dari balik kerudung merahnya, dia menangis dan raja serigala menjadi geram melihat The Little Red Hood menangis, namun gadis kecil itu tidak henti-hentinya menangis. Tiba-tiba raja serigala jahat itu membentaknya.
“ diam! Sudah hentikan tangisanmu karena saya tidak akan melepaskanku, jadi tidak ada gunanya!” kata serigala dengan marah
“saya hanya menyesali mengapa raja seperti kamu begitu jahat kepada anak kecil, apa salah mereka?” kata The Little Red Hood. Nenek pikun hanya bisa memeluk The Little Red Hood dengan erat.
“ saya tidak perdul dengan iu semua yang penting saya bisa makan manusia dan kekuatanku bertambah dan saya bisa hidup lebih lama lagi. Hahahaha……” kata serigala sambil tertawa.
“ kamu sangat jahat serigala! Tidak punya hati nurani!” kata nenek pikun
“memang saya samgat jahat.  Masalah buat kamu? Hahahaha”. Kata serigala
“kamu tidak hebat sama sekali” kata Nenek Pikun sambil tersenyum
“apa kamu bilang nenek tua, saya tidak hebat? Kamu salah, saya sangat hebat sehingga sampai saat ini saya masih menjadi raja.  Tidak ada yang bisa melawanku” kata serigala dengan sombong
Lalu nenek pikun menantang raja serigala itu untuk memasuki hutan angker yang dia tempati dengan The Little Red Hood. Dan apakah serigala itu bisa keluar dengan selamat keluar dari hutan angker itu?  Semuanya akan terlihat seberapa besar kekuatan seerigala jahat itu.  Dan jika serigala itu kalah maka dia harus melepaskan cucunya.  Jika serigala menang, maka dia ikhlas The Little Red Hood untuk raja serigala.  Raja serigala akhirnya menerima tantangan dari nenek pikun yang sudah meremehkan kekuatannya.
Rakyat yang mendengar kabar bahwa akan ada perlombaan antara nenek pikun dan serigala jahat yang  mempertaruhkan nyawa The Little Red Hood merasa khawatir jika nenek pikun itu kalah. Keesokan harinya, diadakanlah perlombaan tersebut. 
Nenek pikun dan serigala berdua memasuki hutan dan memulai perjalanan. Setelah mereka berdua berjalan di tengah hutan, nenek pikun berhenti di sebuah pohon yang sangat besar.  Raja serigala tetap melanjutkan perjalanannya sambil membaca bacaan mantra-mantra agar dia bisa keluar dari hutan itu.  Nenek itu hanya terdiam dan memperhatikan raja serigala yang lama-kelamaan hilang dari pandangan meninggalkan dia sendiri.  Nenek pikun kebingungan, sedangkan dia sudah sangat lelah untuk melanjutkan perjalanan akhirnya dia memutuskan untuk tidur sebentar di pohon besar tersebut. Setelah satu jam dia tidur, akhirnya dia terbangun dan memutuskan melanjutkan perjalanan tapi dia masih belum ingat jalan keluar dari hutan itu.  Dia menangis membayangkan raja serigala memakan cucu yang sangat dia sayangi.
Nenek pikun berjalan menuju jalan yang dia yakini salah karena jalan yang ia yakini benar serigala sudah pergi kearah jalan itu. Di dalam fikirannya raja serigala itu pasti sudah keluar dari hutan.  Namun setelah hamper dua jam dia berjalan, muncullah jalan yang dia cari yaitu jalan yang benar untuk keluar dari hutan.  Akhirnya dia berhasil keluar dari hutan dan langsung memeluk erat cucunya dan disaksikan oleh seluruh rakyat bahwa dia telah mengalahkan raja serigala yang sampai saat itu belum keluar dari hutan.
Nenek pikun bersama cucunya dan seluruh rakyat bersama-sama kembali ke hutan untuk menacari raja serigala. Dan ternyata raja serigala yang jahat itu tewas tenggelam di  kolam lumpur di depan kandang sapi milik nenek pikun, raja serigala memang akan kehilangan kekuatannya apabila dia bersentuhan dengan lumpur, kemungkinan raja serigala itu bisa masuk ke dalam kolam karena dia kelaparan dan berusaha masuk ke dalam kandang sapi namun dia terjatuh ke dalam kolam lumpur.  Kabar kematian raja serigala membuat seluruh rakyat  sangat gembira dan terbebas, akhirnya The Little Red Hood dan nenek pikun dipercayai menjadi pemimpin kerajaan itu, yang akhirnya kerajaan itu berubah nama menjadi kerajaan pikun. Dan semuanya hidup bahagia.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar